Perusahaan properti PT Metropolitan Land Tbk (Metland) terus berupaya untuk menjaga keberlanjutan bisnisnya di tengah berbagai tantangan yang ada. Dalam hal ini, mereka melakukan penguatan pada merek “Metland Hotel” yang tidak hanya menambah variasi portofolio, tetapi juga berfungsi sebagai strategi untuk meningkatkan nilai merek di mata konsumen dan investor.
Dalam situasi yang disebut menantang oleh manajemen, penting untuk memiliki berbagai lini bisnis yang seimbang. Direktur Metland, Wahyu Sulistio, menegaskan bahwa pengembangan berimbang di setiap segmen, termasuk residensial, pusat perbelanjaan, dan hotel, adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan perusahaan.
Keputusan untuk melakukan rebranding ini juga bagian dari usaha untuk menyeimbangkan pendapatan antara pengembangan dan pendapatan berulang, serta memperkuat nilai merek Metland. Hal ini mencerminkan perlunya respons yang tepat terhadap dinamika pasar dan perekonomian yang terus berubah.
Pentingnya Pendapatan Berulang dalam Bisnis Properti
Ketika membahas pendapatan berulang, Metland menunjukkan komitmennya untuk memperbesar kontribusi segmen ini dalam struktur pendapatannya. Potensi yang dimiliki oleh bisnis perhotelan sangat signifikan dan menjadi pilar penting dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Contribusi dari pendapatan berulang Metland meningkat secara signifikan, terutama baru-baru ini ketika mencapai 32% dari total pendapatan di Kuartal II. Angka ini menggambarkan kinerja portofolio non-residensial yang meliputi hotel dan pusat perbelanjaan.
Penguatan merek dan peningkatan standar layanan pada Metland Hotel diharapkan akan terus menambah kontribusi nilai tersebut. Seiring dengan pertumbuhan ini, Metland kini mengoperasikan 584 kamar di enam hotel aktif.
Strategi Rebranding untuk Memperkuat Identitas Merek
Sejak diperkenalkan pada tahun 2014, nama Metland Hotel telah digunakan untuk memperkuat identitas perusahaan dalam industri perhotelan. Proyek pertama yang meluncurkan merek ini adalah Metland Hotel Cirebon, diikuti oleh Metland Hotel Bekasi.
Strategi memperkuat identitas merek ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih mudah mengenali dan mempercayai kualitas layanan yang ditawarkan. Dalam menjalankan strategi ini, penyelarasan kualitas dan konsistensi layanan menjadi prioritas utama bagi Metland.
Wahyu menjelaskan bahwa merek yang kuat tak hanya terlihat dari tampilan fisik hotel, tetapi juga dari kualitas layanan yang diberikan kepada tamu. Pengalaman menginap yang istimewa menjadi fokus utama yang ingin dicapai oleh Metland.
Memperkenalkan Filosofi yang Khas Melalui Nama Hotel
Naming hotel dengan filosofi yang mendalam merupakan bagian penting dari identitas Metland. Misalnya, nama seperti Semara, Venya, dan Seva dipilih untuk mencerminkan makna “dicintai”, yang menjadi inti dari pengalaman menginap di hotel-hotel ini.
Filosofi tersebut mendasari cara Metland menyusun pengalaman tamu, tidak hanya berfokus pada fasilitas, tetapi juga layanan. Setiap hotel berusaha menciptakan pengalaman unik yang membuat tamu merasa dihargai dan disayangi.
Melalui pemilihan nama yang bermakna, seperti Metland Venya di Ubud yang menyasar segmen pasar hotel dan vila premium, Metland ingin menunjukkan dedikasinya dalam menghadirkan pengalaman menginap yang luar biasa.
Adaptasi Terhadap Kebutuhan Pasar dan Ekspansi ke Wilayah Baru
Dalam menghadapi berbagai perubahan dalam tren pasar, Metland menunjukkan fleksibilitas dalam menyesuaikan strateginya. Contohnya adalah Metland Smara Kertajati yang tidak lagi fokus pada tamu dari pemerintah, tetapi merangkul segmen acara sosial dan layanan catering.
Pergeseran ini terjadi berkat pengamatan terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang, di mana ada permintaan tinggi untuk ruang acara yang fleksibel. Oleh karena itu, Metland menyiapkan paket layanan yang lebih variatif dan personal untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Langkah ekspansi yang signifikan dilakukan dengan memilih Tomohon, Manado sebagai lokasi hotel ketujuh mereka. Hal ini didasari oleh potensi besar wilayah tersebut yang juga dekat dengan Manado, salah satu pusat ekonomi dan pariwisata internasional.













