Astra Honda Motor (AHM) menunjukkan keyakinannya terhadap keberadaan model motor underbone atau bebek di pasar roda dua Indonesia. Meskipun kontribusi segmen ini terus berkurang, perusahaan tetap optimis akan potensi yang masih ada di tengah tren permintaan yang berubah.
Menurut Octavianus Dwi Putro, Direktur Marketing AHM, pihaknya akan terus beradaptasi dengan perubahan pasar meski permintaan untuk motor bebek tidak sekuat sebelumnya. Ia menyatakan, “Kami pasti ikut permintaan market lah, dan itu akan kami manage.”
Pasar motor bebek memang mengalami ancaman akibat pergeseran preferensi konsumen ke motor skuter otomatis (skutik). Kondisi ini menjadikan AHM menghadapi tantangan baru dalam mempertahankan pangsa pasar mereka.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tren elektrifikasi kini semakin menguat. Penjualan motor listrik terus merangkak naik, menambah kompleksitas di pasar yang sudah beragam ini.
AHM juga memiliki beragam pilihan motor bebek, mulai dari model entry-level hingga premium. Produk tersebut mencakup Revo, Supra X, Supra GTR, dan Super Cup, yang semuanya ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Meskipun demikian, AHM mencatat bahwa permintaan motor bebek mengalami penurunan yang signifikan, dan saat ini, penjualan segmen ini hanya berkontribusi sekitar 5 persen dari total pasar nasional.
Keberadaan Segmen Motor Bebek di Tengah Tren Modernisasi
Keberadaan motor bebek di Indonesia mulai terdesak oleh dominasi skutik yang lebih praktis. Dulu, motor bebek menjadi pilihan utama bagi konsumen, terutama bagi yang menginginkan kendaraan hemat bahan bakar dan mudah digunakan.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat terhadap kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara menjadikan skutik lebih banyak dipilih. Dalam hal ini, desain yang modern dan bobot yang ringan pada skutik menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, keberadaan motor bebek tidak sepenuhnya hilang. Di area tertentu, permintaan untuk motor bebek masih menunjukkan angka yang relatif baik. Hal ini mencerminkan adanya segmen pasar spesifik yang masih menghargai karakteristik dan pengalaman berkendara yang ditawarkan oleh motor bebek.
Ahli di industri sepeda motor juga menilai bahwa meskipun angkanya kecil, segmen bebek masih memiliki loyalitas dari penggemar setianya. Ini memberikan harapan bagi AHM untuk terus berusaha mempertahankan keberadaan motor bebek di tengah gempuran motor listrik dan skutik.
Pada pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025, AHM tetap memperkenalkan model bebek terbaru, Supra GTR. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tetap percaya bahwa segmen ini memiliki nilai penting dalam sejarah dan perkembangan industri sepeda motor di Indonesia.
Dampak Elektrifikasi terhadap Pasar Roda Dua
Tren elektrifikasi mulai terasa dampaknya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Masyarakat kini semakin terbuka terhadap penggunaan kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
AHM berusaha menanggapi tren ini dengan inovasi yang tepat, menyiapkan model-model baru yang akan mengadopsi teknologi elektrifikasi. Dengan langkah ini, perusahaan berharap dapat menjawab tantangan yang ada serta mengikuti perkembangan pasar yang cepat.
Data menunjukkan bahwa penjualan motor listrik di Indonesia kian meningkat, menarik minat masyarakat, terutama generasi muda yang lebih peka terhadap isu lingkungan. Ini merupakan tantangan bagi produsen motorcycle tradisional untuk beradaptasi dan berinovasi.
Dalam hal ini, AHM berusaha seimbang antara mempertahankan segmen bebek dengan inovasi pada produk elektrik. Transisi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen dengan beragam pilihan kendaraan.
Dengan fokus yang jelas pada pengembangan teknologi dan penyesuaian terhadap tren yang ada, AHM memperlihatkan komitmen untuk tetap menjadi pemain utama di pasar roda dua Tanah Air.
Strategi Pemasaran untuk Mempertahankan Pangsa Pasar
Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi AHM. Perusahaan kini harus lebih kreatif dalam menjangkau konsumennya, terutama generasi muda yang menjadi target utama pasar saat ini.
Pada pameran IMOS, AHM tidak hanya menghadirkan model bebek, tetapi juga menawarkan teknologi terbaru serta motor skutik dan listrik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu nilai tambah bagi konsumen yang berkunjung.
AHM menyadari pentingnya interaksi langsung dengan konsumen. Dengan menggelar acara dan pameran, mereka dapat membangun hubungan lebih dekat dengan pengguna, meningkatkan kesan positif terhadap merek mereka.
Selain itu, edukasi mengenai produk-produk baru, termasuk teknologi elektrifikasi, menjadi bagian dari upaya AHM dalam mengedukasi pasar. Hal ini penting agar konsumen memahami manfaat dan keunggulan dari produk yang ditawarkan.
Dengan pendekatan yang tepat, AHM berharap dapat menarik kembali minat masyarakat terhadap motor bebek sambil tetap inovatif dalam menghadapi tantangan zaman.













