Peristiwa tragis terjadi di Sidoarjo ketika gedung tiga lantai yang termasuk musala di Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk. Kejadian ini mengakibatkan sejumlah korban, termasuk di antaranya santri yang tengah melaksanakan ibadah Salat Ashar saat gedung tersebut runtuh.
Korban jiwa dalam insiden ini semakin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang dilakukan tim pencari dan penyelamat. Hingga saat ini, jumlah korban yang dilaporkan meninggal dunia mencapai empat orang.
Kepala Basarnas menjelaskan bahwa dua dari total 15 korban yang terjebak dalam reruntuhan telah berhasil dievakuasi. Namun, satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia, sedangkan satu lainnya berada dalam kondisi kritis.
Detail Peristiwa Ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, mengalami musibah pada hari Senin, 29 September. Gedung yang sedang dalam tahap pembangunan ini ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar secara berjemaah.
Dari laporan yang dihimpun, terdapat 15 titik di mana petugas berusaha melakukan evakuasi terhadap korban. Dua santri yang sebelumnya terjebak berhasil ditemukan, meski satu di antaranya menghembuskan napas terakhirnya dalam proses penyelamatan.
Dalam pengerjaan evakuasi, tim Basarnas berfokus pada penyelamatan korban yang masih terkurung dalam puing-puing. Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii memimpin operasional dan memastikan setiap upaya dilakukan dengan maksimal untuk mencari korban lain.
Pemeriksaan dan Penanganan Korban setelah Evakuasi
Setelah proses evakuasi, tim medis dengan sigap menangani korban yang berhasil dikeluarkan. Satu santri yang selamat diharapkan dapat segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk pulih dari kondisi kritisnya.
Pihak Basarnas menyebutkan ada beberapa keluhan dari mereka yang dievakuasi, seperti sesak napas dan luka-luka akibat reruntuhan. Tim medis pun telah bersiap untuk memberikan pertolongan awal.
Syafii menjelaskan bahwa data tentang jumlah korban masih simpang siur. Mereka semua tengah berupaya agar setiap korban yang terjebak dapat segera ditemukan dan diselamatkan.
Upaya Pencarian Korban Lain dan Tantangan yang Dihadapi
Tim SAR bersama relawan terus berusaha mencari korban lainnya yang kemungkinan masih terjebak di dalam puing. Dengan memperhitungkan risiko dan kondisi lokasi, evaluasi terus dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam operasi penyelamatan.
Pihak berwenang juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi tersebut. Mereka mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan.
Pengelola pondok pesantren menjelaskan, gedung yang ambruk adalah fasilitas baru yang sedang dalam proses akhir pembangunan. Kejadian ini tentu sangat mengejutkan, mengingat aktivitas di dalam gedung baru tersebut sedang berlangsung.













