Proses persiapan skuad Timnas Indonesia untuk pertandingan mendatang di Arab Saudi dilakukan dengan cukup terencana. Para pemain dari liga domestik akan tiba lebih awal, sedangkan mereka yang bermain di luar negeri harus menyelesaikan komitmen mereka terlebih dahulu.
Pemain yang kompetisi di BRI Super League dijadwalkan berangkat pada 2 Oktober 2025. Keberangkatan ini menjadi langkah awal dalam pelatihan tim di Jeddah, mempersiapkan strategi dan taktik untuk menghadapi lawan yang tangguh.
Sementara itu, mereka yang berkarier di Eropa diperkirakan baru akan bergabung antara 3 hingga 6 Oktober 2025. Situasi ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi tim pelatih dalam menyusun program latihan yang efektif dalam waktu yang terbatas.
Keterlambatan kedatangan pemain-pemain tersebut disebabkan oleh agenda pertandingan klub mereka yang masih berlangsung. Nama-nama seperti Maarten Paes dan Kevin Diks menjadi sebagian dari pemain yang baru bisa bergabung di akhir periode tersebut.
Strategi PSSI untuk Mengoptimalkan Persiapan Timnas
Jeda internasional FIFA mulai resmi pada 6 Oktober 2025, yang memberi waktu persiapan bagi Timnas Indonesia hingga 14 Oktober 2025. Namun, tantangan muncul karena banyak pemain yang tidak datang bersamaan, yang dapat mempengaruhi konsolidasi tim.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan kekhawatirannya mengenai potensi dampak dari jeda latihan yang minim. Latihan yang kurang memadai bisa mempengaruhi performa tim di lapangan saat pertandingan berlangsung.
Rencana latihan intensif harus disusun dengan mengingat bahwa kondisi fisik pemain yang tidak seragam bisa menyebabkan masalah. Para pelatih harus cermat dalam merencanakan sesi latihan yang efisien dan efektif untuk memaksimalkan waktu yang ada.
Salah satu pendekatan yang mungkin digunakan adalah pengelompokan pemain berdasarkan ketahanan fisik mereka. Dengan cara ini, pelatih dapat memberikan perhatian lebih kepada pemain yang datang lebih lambat, membantu mereka mengejar ketertinggalan.
Pentingnya Kerjasama antara Pemain dan Staf Pelatih
Komunikasi yang baik antara pemain dan staf pelatih juga menjadi kunci dalam masa persiapan ini. Dengan menjembatani kesenjangan antara pemain yang berangkat lebih awal dan yang datang belakangan, tim dapat mempercepat proses adaptasi.
Para pemain yang berangkat lebih awal dapat membagikan pengalaman dan pembelajaran dari sesi latihan kepada rekan-rekan mereka yang baru tiba. Kolaborasi ini penting untuk membangun chemistry dan keselarasan dalam tim.
Staf pelatih juga perlu memastikan bahwa setiap pemain mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini penting untuk mengevaluasi kondisi fisik dan mental setiap anggota tim menjelang pertandingan yang akan datang.
Pemantauan rutin dan evaluasi performa individu dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, setiap pemain dapat berkontribusi secara maksimal saat pertandingan dimulai.
Tantangan Baru yang Dihadapi Timnas dalam Persaingan Internasional
Menjelang laga internasional, Timnas Indonesia menghadapi tantangan baru dalam bersaing di tingkat global. Setiap negara memiliki strategi unik, sehingga adaptasi menjadi hal yang krusial.
Timnas harus dapat menyesuaikan diri dengan gaya permainan lawan yang beragam. Pemain perlu dilatih untuk menghadapi berbagai taktik yang mungkin diterapkan oleh lawan yang akan dihadapi.
Dalam menghadapi tekanan di lapangan, mental serta kondisi fisik pemain menjadi faktor penentu. Persiapan mental yang baik akan membuat pemain lebih siap menghadapi situasi sulit di pertandingan.
Persaingan ketat di level internasional juga mengharuskan tim untuk belajar dari pengalaman sebelumnya. Setiap laga memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan mengasah kemampuan tim dalam jangka panjang.













