Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, baru-baru ini melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian korban kebakaran yang terjadi di Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu (12/10), Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, ingin memberikan dukungan kepada para korban.
Kunjungan ini tidak hanya dihadiri oleh Zulhas, tetapi juga oleh beberapa figur publik seperti Surya Utama (Uya Kuya), Sigit Purnomo (Pasha Ungu), dan Muhammad Syauqie. Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk menunjukkan kepedulian terhadap mereka yang terkena dampak.
Selama berada di lokasi, Zulhas dan rombongannya berinteraksi langsung dengan anak-anak yang terpengaruh oleh kebakaran. Mereka melakukan aktivitas menyenangkan, seperti bernyanyi bersama dan memberikan apresiasi atas karya mewarnai yang dibuat oleh anak-anak, sebagai upaya untuk membantu pemulihan trauma mereka.
Tanggap Bencana dan Solidaritas Kemanusiaan di Tengah Krisis
Zulhas menekankan bahwa dalam situasi darurat, penting bagi setiap elemen masyarakat untuk menunjukkan tanggap bencana dan solidaritas kemanusiaan. “Kita harus hadir bukan hanya lewat bantuan, tetapi lewat kebersamaan. Saat seperti ini, solidaritas menjadi kekuatan utama,” ungkap Zulhas dengan tegas.
Dukungan yang diberikan bukan hanya bersifat moral, tetapi juga praktis. Bersama dengan Uya Kuya dan rombongan, Zulhas menyalurkan berbagai bantuan untuk ratusan warga yang terdampak kebakaran. Bantuan ini penting untuk membantu mereka kembali beraktivitas.
Bantuan yang disalurkan tidak hanya berupa makanan tetapi juga kebutuhan dasar seperti alat mandi, biskuit, dan susu untuk balita. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua kebutuhan utama tercukupi, terutama bagi mereka yang kehilangan banyak akibat bencana tersebut.
Bencana Kebakaran yang Menghanguskan Puluhan Lapak
Kebakaran yang terjadi pada Jumat (11/10) di Jalan Pengadegan Timur memang menimbulkan dampak yang cukup besar. Dalam insiden tersebut, puluhan lapak dan dua pabrik hangus terbakar, mengakibatkan lebih dari 115 keluarga, atau sekitar 300 jiwa, kehilangan tempat tinggal. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa tragis ini.
Pemerintah setempat dan beberapa lembaga seperti BPBD, PMI, serta Dinas Sosial segera melakukan respons awal dengan menyalurkan bantuan. Bantuan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terkena musibah.
Penting untuk dicatat bahwa saat bencana terjadi, dampaknya tidak hanya dirasakan secara fisik tetapi juga emosional. Oleh karena itu, kehadiran para tokoh masyarakat seperti Zulhas memberikan harapan baru bagi para korban agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi situasi sulit ini.
Pangkalan Motivasi dan Harapan bagi Korban Kebakaran
Zulhas menekankan bahwa dalam setiap bencana, yang paling mendasar adalah memastikan bahwa para korban tidak kehilangan harapan. “Kita hadir untuk saling menguatkan. Inilah semangat kemanusiaan,” ujar Zulhas dengan penuh semangat.
Semangat kemanusiaan ini bukan hanya menggerakkan Zulhas dan timnya untuk memberikan bantuan, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk ikut serta dalam aksi solidaritas. Ketika bencana melanda, setiap tangan yang terulur sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan memberikan dukungan, semangat, dan bantuan yang tepat, diharapkan para korban bisa segera bangkit dari keterpurukan. Warga yang terkena dampak perlu merasakan bahwa mereka memiliki harapan untuk kembali membangun hidup yang lebih baik.













