Kejadian yang melibatkan Ketua DPD Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST, menjadi sorotan publik setelah ia mengalami peristiwa salah tangkap oleh pihak kepolisian. Insiden ini berlangsung dalam suasana yang sangat mengecewakan, terutama bagi seorang tokoh politik yang seharusnya mendapatkan layanan yang baik dari penegak hukum.
Peristiwa tersebut dimulai ketika Iskandar hendak melakukan perjalanan dengan pesawat Garuda Indonesia. Kejadian ini bukan hanya merugikan dirinya secara pribadi, tetapi juga menciptakan kegaduhan di antara penumpang lainnya yang menyaksikannya.
Pihak kepolisian, melalui Propam Polda Sumut, segera melakukan pemeriksaan terhadap para anggota Polrestabes Medan yang terlibat dalam penangkapan tersebut. Mereka berusaha untuk menegakkan keadilan dan memastikan bahwa peristiwa yang tak mengenakkan ini tidak terulang di masa mendatang.
Kronologi Insiden Salah Tangkap yang Menghebohkan
Insiden ini terjadi pada hari Rabu, 15 Oktober, sekitar pukul 19.25 WIB, saat Iskandar ST sedang menunggu penerbangan GA 193 yang menghubungkan Bandara Kualanamu ke Soekarno-Hatta. Dia berada di dalam pesawat ketika sejumlah petugas, termasuk anggota kepolisian berpakaian preman, mendekatinya.
Iskandar mengungkapkan, “Saya sudah duduk dan pesawat siap untuk lepas landas saat petugas mendatangi saya.” Kehadiran lima orang yang terdiri dari petugas Avsec dan polisi tersebut membuat situasi dalam pesawat menjadi tegang dan mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Akibat dari insiden ini, penerbangan terpaksa tertunda sekitar 20 menit. Hal ini tentu saja membuat para penumpang merasa resah dan penasaran mengenai situasi yang berlangsung di dalam pesawat.
Tanggapan Pihak Kepolisian dan Permintaan Maaf
Menanggapi insiden tersebut, Kombes Ferry Walintukan, selaku Kabid Humas Polda Sumut, menyampaikan permintaan maaf pihak kepolisian. Dia mengakui bahwa insiden salah tangkap ini merupakan kekeliruan dan meminta agar masyarakat memahami bahwa tidak ada niat buruk dari pihak kepolisian.
Ferry kemudian menegaskan bahwa nama Iskandar yang dianggap terlibat dalam suatu kasus bukanlah Iskandar yang mengalami penangkapan di dalam pesawat tersebut. Data yang ada tidak cocok, sehingga Iskandar ST tidak berhubungan dengan masalah hukum yang sedang ditangani.
Pihaknya berkomitmen untuk melakukan evaluasi internal agar kasus serupa tidak terjadi di masa mendatang. Ini merupakan langkah penting bagi institusi kepolisian untuk menjaga kepercayaan publik.
Dampak dan Respons Publik Terhadap Insiden Ini
Insiden salah tangkap ini tidak hanya berimplikasi pada Iskandar ST, tetapi juga menciptakan gelombang reaksi di kalangan masyarakat. Banyak yang merasa khawatir akan keselamatan mereka ketika berhubungan dengan penegak hukum.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. Tindakan ceroboh semacam ini berpotensi merusak reputasi institusi dan menciptakan jurang kepercayaan antara masyarakat dan aparat penegak hukum.
Beberapa pengamat politik juga mencatat bahwa kejadian ini memberikan dampak negatif terhadap citra Partai NasDem di mata publik. Politisi harus menerima kenyataan bahwa kesalahan seperti ini bisa menurunkan kredibilitas mereka.













