Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Tanjungpinang berhasil menemukan jasad seorang anak buah kapal yang tenggelam di perairan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Korban, yang berusia 27 tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah menghilang selama beberapa hari.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, mengungkapkan bahwa korban, Ari, ditemukan pada Sabtu malam di perairan Saipem, Karimun. Operasi pencarian yang dilakukan selama tiga hari menunjukkan dedikasi tinggi dari berbagai pihak yang terlibat.
Kejadian tersebut bermula ketika korban melompat ke laut untuk menangkap ikan yang terlepas dari alat tangkapnya. Namun, naas, saat melompat, ia terseret arus dan tenggelam, mengakibatkan hilangnya nyawa seorang pelaut muda yang memiliki potensi besar.
Kronologi Kejadian Tenggelamnya Anak Buah Kapal
Kejadian tragis ini bermula pada Kamis malam, ketika Ari melompat ke laut di perairan Pulau Tembelas. Upayanya untuk menangkap ikan yang meloloskan diri seharusnya menjadi tindakan tangkas, tetapi ternyata berujung pada musibah yang tidak diinginkan.
Setelah melompat, arus laut yang kencang segera menyeretnya jauh dari perahu. Meskipun rekan-rekannya berusaha membantunya, tetapi kondisi cuaca dan arus yang kuat menghalangi upaya tersebut.
Setelah laporan diterima mengenai kehilangan Ari, tim SAR segera dikerahkan untuk melakukan pencarian. Waktu berlalu dan harapan untuk menemukan Ari semakin menipis, namun tim tetap berkomitmen untuk mencari tanpa henti.
Proses Pencarian yang Menegangkan dan Menguras Emosi
Operasi pencarian dimulai dengan strategi yang terencana, melibatkan beberapa kapal dan alat bantu untuk memantau wilayah perairan yang luas. Pada hari pertama saja, pencarian dilakukan selama berjam-jam, tetapi hasilnya belum membuahkan hasil.
Seluruh tim pencari bekerja sama dengan berbagai unsur potensi, dari nelayan setempat hingga relawan. Kehadiran mereka menjadi dukungan moral yang signifikan bagi keluarga korban yang tengah menunggu kabar.
Hari demi hari berlalu, dan upaya pencarian terus berlanjut dengan harapan bahwa Ari dapat ditemukan dalam kondisi hidup. Tekanan emosional yang dirasakan oleh keluarga dan tim pencari menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Penemuan Jasad dan Penanganan Selanjutnya
Pada Sabtu malam, Fazzli mengumumkan bahwa jasad Ari akhirnya ditemukan di perairan Saipem. Penemuan ini disambut dengan kesedihan mendalam, tetapi juga rasa syukur karena jasadnya akhirnya dapat dievakuasi.
Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Muhammad Sani untuk proses lebih lanjut. Keluarga korban bisa mendapatkan kepastian, meski dengan hati yang hancur karena kehilangan.
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang menyatakan, operasi pencarian ini lahir dari rasa kemanusiaan dan tanggung jawab untuk membantu sesama. Penutupan resmi operasi SAR dilakukan setelah semua proses selesai.













