Dalam beberapa tahun terakhir, isu perubahan iklim semakin menjadi sorotan utama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penyebab utama dari perubahan ini adalah aktivitas manusia yang menyebabkan emisi gas rumah kaca meningkat, berimbas pada kondisi suhu global yang semakin tidak stabil.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, mengalami dampak yang signifikan. Melihat prediksi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), suhu di Surabaya diperkirakan akan meningkat drastis dalam beberapa dekade ke depan.
Peningkatan Suhu Ekstrem dan Dampaknya di Surabaya
Berdasarkan hasil studi BRIN, suhu di Surabaya bisa meningkat hingga 5 derajat Celsius di tahun 2050. Hal ini tentunya akan berpengaruh besar pada kualitas hidup masyarakat dan lingkungan urban tersebut.
Pakar klimatologi, Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa Surabaya merupakan kota yang paling sensitif terhadap perubahan iklim. Dengan terus terjadinya pemanasan ekstrem, berbagai tantangan baru akan muncul bagi warga kota.
Rekaman dari personal weather station (PWS) selama dua tahun terakhir menunjukkan bahwa suhu maksimum di Surabaya sudah mencapai 40 derajat Celsius. Data ini semakin menegaskan urgensi untuk mengambil tindakan mengenai isu ini.
Metode Penelitian dan Proyeksi Kenaikan Suhu
Dalam riset ini, BRIN menggunakan model iklim CCAM (Conformal Cubic Atmospheric Model) untuk memproyeksi kenaikan suhu. Model ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan suhu yang dapat terjadi.
Hasil studi ini juga memetakan area Surabaya Raya, termasuk Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, dan Bangkalan. Penelitian ini memperhitungkan beberapa aspek lingkungan yang dapat memengaruhi suhu di wilayah tersebut.
Kenaikan suhu yang diprediksi ini dapat menyebabkan perubahan dalam pola cuaca, yang tentunya akan mempengaruhi sektor pertanian, kesehatan, dan banyak aspek lainnya. Warga Surabaya perlu bersiap menghadapi perubahan ini dengan langkah-langkah adaptasi yang lebih baik.
Tindakan yang Perlu Diambil untuk Menghadapi Perubahan Iklim
Untuk menghadapi proyeksi peningkatan suhu tersebut, diperlukan kesadaran dan tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat. Edukasi mengenai perubahan iklim harus menjadi prioritas. Masyarakat perlu memahami konsekuensi dari efek rumah kaca dan pentingnya melestarikan lingkungan.
Pemerintah juga harus mengambil langkah-langkah dalam menciptakan kebijakan yang ramah lingkungan. Misalnya, berinvestasi dalam energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang lebih efisien.
Selain kebijakan-kebijakan ini, penting juga untuk melibatkan komunitas lokal dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui keterlibatan aktif, komunitas dapat menemukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan setempat.













