Ramon Ang merupakan salah satu nama yang sangat dikenal dalam dunia bisnis Filipina. Kekayaan yang dimilikinya berasal dari berbagai sektor, dengan San Miguel Corporation (SMC) sebagai primadona usahanya.
Menurut data terbaru, total kekayaan Ang mencapai sekitar US$3,5 miliar, menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di negaranya. Peringkat yang diraihnya di jajaran orang terkaya dunia cukup menggembirakan, menegaskan kiprah dan dedikasinya dalam dunia bisnis.
Kisah hidup Ramon Ang menarik untuk diikuti, mengingat perjalanan serta tantangan yang dihadapinya selama bertahun-tahun. Dari latar belakang sederhana hingga menjadi seorang konglomerat, perjalanan hidupnya sarat dengan inspirasi.
Awal Kehidupan dan Pendidikan Ramon Ang yang Mendorong Ambisi
Ramon See Ang lahir di Manila pada 14 Januari 1954 dalam keluarga keturunan Tiongkok yang sederhana. Dengan latar belakang tersebut, ia sudah terpapar dengan nilai kerja keras sejak kecil.
Ayahnya memiliki usaha bengkel motor yang membuat Ang terbiasa membantu orangtuanya. Setiap waktu luang, dia pasti terlihat di bengkel, belajar banyak tentang mekanika dan manajemen usaha.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Ang melanjutkan pendidikannya di Far Eastern University dengan fokus pada teknik mesin. Di sinilah ia juga belajar tentang disiplin dan tanggung jawab yang akan membentuk kariernya kelak.
Saat masih kuliah, Ang bukan hanya belajar tetapi juga bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan biaya kuliah. Berbagai pekerjaan serabutan ia lakukan, mulai dari mengantar barang hingga membantu di tempat lain.
Usai lulus, ia memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya dengan membuka bisnis mobil sendiri, dimulai di Jalan Abad Santos. Ini merupakan langkah besar awal yang membentuk kariernya di dunia bisnis.
Kemitraan dengan Eduardo Cojuangco dan Awal Kesuksesan
Kisah hidup Ang berubah secara signifikan saat bertemu dengan Eduardo “Danding” Cojuangco, seorang konglomerat terkemuka. Melalui hubungan pertemanan yang dibangun, keduanya menemukan kecintaan yang sama pada merestorasi mobil kuno.
Cojuangco yang saat itu menjabat sebagai chairman San Miguel Corporation melihat potensi besar dalam diri Ang. Beliau pun kemudian mempercayai Ang untuk mengelola salah satu bisnisnya, yaitu Northern Cement Corp.
Saat Cojuangco kehilangan kekuasaan setelah Revolusi EDSA 1986, Ang tidak tinggal diam. Ia mengambil alih tanggung jawab untuk mengelola bisnis dan investasi sahabatnya selama masa sulit tersebut.
Setelah Cojuangco kembali, Ang diangkat menjadi wakil ketua SMC pada tahun 1999. Puncaknya, pada tahun 2002, ia resmi menjabat sebagai presiden dan COO perusahaan tersebut.
Di bawah kepemimpinannya, SMC mengalami transformasi signifikan dan memperluas portofolio bisnis, menjangkau sektor di luar makanan dan minuman.
Transformasi San Miguel Corporation di Bawah Kepemimpinan Ramon Ang
Di tangan Ramon Ang, SMC tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh subur. Ia memimpin perusahaan untuk tidak hanya fokus pada produksi makanan tetapi juga merambah ke sektor infrastruktur dan energi.
Keberhasilan SMC terlihat dari pengelolaan berbagai anak perusahaan, seperti San Miguel Brewery dan Petron Corporation. Ini mengokohkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri makanan dan energi Filipina.
Proyek proyek ambisius juga mulai diperkenalkan, seperti pembangunan jalan tol untuk menghubungkan berbagai kota, yang bertujuan meningkatkan konektivitas transportasi di Filipina. Ini adalah langkah berani yang menunjukkan visi jauh ke depan Ang.
Selain itu, SMC berinvestasi dalam megaproyek bandara dan kompleks kota senilai miliaran dolar. Langkah ini mencerminkan ambisi Ang untuk mengubah wajah infrastruktur Filipina.
Dalam sektor energi, SMC berupaya memberikan solusi bagi permasalahan listrik dengan meningkatkan kapasitas terpasang melalui proyek proyek LNG. Inovasi ini dipandang sebagai salah satu solusi untuk kebutuhan energi yang terus meningkat.
Peran Keluarga dalam Kesuksesan Ramon Ang yang Langgeng
Di balik kesuksesannya, Ang memiliki dasar yang kuat dari sisi keluarga. Ia dan istrinya, Tessie, membangun keluarga yang solid, dengan delapan anak yang masing-masing memiliki potensi besar.
Beberapa anak Ang telah menduduki posisi penting di perusahaan, menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dalam bisnisnya. Ini menciptakan sinergi yang kuat dalam pengambilan keputusan dan strategis perusahaan.
Anaknya yang tertua, John Paul, kini menjabat sebagai Presiden Chief Operating Officer SMC, melanjutkan warisan sang ayah. Generasi selanjutnya diharapkan mampu membawa SMC ke era baru yang lebih bersinar.
Dukungan keluarganya membuat Ang lebih siap menghadapi berbagai tantangan di dunia bisnis. Sinergi antara keluarga dan pekerjaan adalah hal yang menjadi kunci suksesnya selama ini.
Dengan begitu banyak pencapaian, perjalanan Ramon Ang menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya di Filipina. Dia telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan visi, impian yang tampaknya mustahil bisa menjadi kenyataan.













