Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Prof. Hidayat Humaid, menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pembinaan olahraga di Jakarta. Ia mengemukakan pentingnya kesinambungan dalam program pembinaan yang dimulai dari tingkat pelajar hingga menuju prestasi internasional yang lebih tinggi.
Konsep yang diperkenalkan Hidayat adalah Piramida Pembinaan Olahraga Prestasi. Dalam model ini, peran serta dua lembaga utama sangat penting; Dispora DKI Jakarta berfokus pada pelajar dan mahasiswa, sedangkan KONI DKI Jakarta menangani level prestasi yang lebih tinggi.
“Melalui pembinaan yang sistematis, kita dapat menciptakan atlet yang berprestasi,” ujarnya. Menurutnya, tahap awal dalam pembinaan, yaitu pengenalan olahraga kepada anak-anak dan remaja, sangat krusial untuk menumbuhkan minat serta partisipasi mereka terhadap berbagai cabang olahraga.
Hidayat menekankan pentingnya proses dalam pembinaan olahraga. “Olahraga itu mendewakan proses. Kalau prosesnya bagus, hasilnya pasti bagus,” ucapnya. Hal ini mencerminkan pandangannya bahwa perhatian yang cukup pada proses pembinaan akan menghasilkan atlet yang berkualitas di masa mendatang.
Pentingnya Pemasalan Olahraga Sejak Dini bagi Anak-Anak
Pemasalan olahraga yang efektif pada anak-anak menjadi vital dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan atlet. Di tahap ini, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai cabang olahraga agar mereka dapat menemukan minat dan bakat mereka sendiri.
Dengan memperkenalkan olahraga sedini mungkin, diharapkan dapat muncul generasi atlet yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mencintai olahraga yang mereka jalani. Ini memberikan fondasi yang kuat untuk pembibitan atlet di tingkat yang lebih tinggi.
Konsep pembinaan ini dimulai dari pengenalan, dilanjutkan dengan pembibitan, yang merupakan proses penting untuk mencari calon atlet berbakat. Proses ini bertujuan agar setiap anak yang memiliki bakat dapat terfasilitasi dan diberi kesempatan untuk berkembang.
Hidayat mengingatkan bahwa olahraga bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah proses yang memerlukan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak. Kita perlu menciptakan ekosistem olahraga yang saling mendukung ditempat yang berbeda-beda.
Tantangan Pembinaan Atlet Pasca-POPNAS dan Solusi yang Diperlukan
Setelah mengikuti Piala Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), banyak atlet yang menghadapi tantangan baru ketika kembali ke rumah. Mereka tidak lagi mendapat pelatihan intensif, dan hal ini bisa mempengaruhi perkembangan mereka.
Hidayat menyoroti perlunya sistem pembinaan yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Ia mengajak semua pemangku kepentingan, mulai dari sekolah hingga organisasi olahraga, untuk berkolaborasi dalam membangun model pembinaan yang dapat menjawab tantangan tersebut.
Dari sudut pandang Hidayat, usia mahasiswa adalah saat di mana performa seorang atlet biasanya mencapai puncaknya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pembinaan tidak terputus ketika mereka memasuki perguruan tinggi.
Koordinasi antara berbagai organisasi akan membantu menciptakan rencana pembinaan yang lebih menyeluruh. Hal ini juga bertujuan untuk mempertahankan motivasi atlet dalam berlatih dan berkompetisi meskipun mereka tidak lagi berada di bawah pengawasan langsung pelatih.
Membangun Sistem Pembinaan Terintegrasi yang Berkelanjutan
Sistem pembinaan yang terintegrasi harus mampu menjembatani berbagai tahapan dalam karir seorang atlet. Ini termasuk transisi dari tingkat pelajar ke tingkat prestasi tinggi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan setiap atlet memiliki jalur yang jelas menuju kesuksesan.
Pentingnya kolaborasi ini juga terlihat dari keterlibatan komunitas, sekolah, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi atlet untuk berkembang. Dalam hal ini, peran Dispora dan KONI sangat krusial.
Hidayat menekankan bahwa pembinaan harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya KONI atau Dispora saja. Semua pihak harus bersinergi untuk memastikan bahwa atlet mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di setiap tahap perkembangan mereka.
Melalui upaya ini, diharapkan tidak hanya akan lahir atlet yang berprestasi, tetapi juga individu yang memiliki karakter dan sikap yang baik. Olahraga memiliki potensi besar untuk membentuk kepribadian dan kedisiplinan, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.













