Pabrik yang dulunya dimiliki oleh Nissan di Purwakarta kini menjadi sorotan setelah diakuisisi oleh salah satu anak perusahaan besar di Indonesia. Rencananya, pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada Februari 2026, menyediakan fasilitas bagi sejumlah merek di bawah naungan perusahaan yang melakukan akuisisi ini.
CEO dari perusahaan tersebut, Andry Ciu, menyatakan bahwa proses persiapan untuk mulai beroperasi telah berlangsung dan mereka optimis akan bisa memproduksi mobil pada waktu yang direncanakan. Hal ini tentunya menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas produksi mereka di pasar otomotif Indonesia.
Andry tidak merinci lebih lanjut mengenai detail pabrik yang diakuisisi, namun kabar tersebut menunjukkan adanya harapan besar untuk memenuhi permintaan kendaraan yang semakin meningkat di Tanah Air. Selain itu, pabrik ini diyakini juga akan menggunakan teknologi dan metode produksi modern yang efisien.
Proses Akuisisi dan Strategi Perusahaan di Indonesia
Perusahaan ini sebelumnya mengakuisisi hampir seluruh saham Nissan Motor Indonesia, yang memberikan hak penuh untuk mengelola pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini diambil untuk memperkuat kehadiran dan operasional mereka dalam industri otomotif di Indonesia.
Dengan akuisisi tersebut, pabrik eks Nissan ini diharapkan dapat memproduksi hingga 100 ribu mobil per tahun. Kapasitas produksi yang besar ini menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan berani berinvestasi di dalam negeri.
Pabrik yang dioperasikan di sini akan memainkan peran penting dalam meningkatkan rawatan produk dan memenuhi pangsa pasar yang ada. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada impor dan fokus kepada produksi lokal.
Peningkatan Produksi dan Permintaan Pasar di Tanah Air
Kenaikan kapasitas produksi ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Selain itu, Andry juga menjelaskan bahwa mereka harus mempersiapkan diri dengan baik untuk meningkatkan produksi secara bertahap sesuai dengan permintaan pasar.
Indomobil memiliki banyak merek di bawah naungannya, seperti GAC Aion, Maxus, dan beberapa merek lainnya. Diversifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk menyasar berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan beragam konsumen.
Dengan mengantisipasi lonjakan permintaan, perusahaan menunjukkan bahwa mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan tren otomotif baru. Ini tentu memberikan keuntungan kompetitif di tengah persaingan yang ketat di industri otomotif.
Prospek Merek GAC Aion di Indonesia
Merek GAC Aion, yang berada di bawah Indomobil, mencatatkan angka penjualan yang cukup menggembirakan dengan total penjualan retail mencapai 5.062 unit selama periode Januari hingga Oktober 2025. Meskipun berada di posisi ke-14 dalam daftar merek terlaris, pertumbuhan yang dicatatkan menunjukkan potensi besar untuk berkembang lebih jauh.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencerminkan bahwa GAC Aion memiliki pangsa pasar sebesar 0,8 persen. Merek ini berfokus untuk meningkatkan penjualannya dan menangkap lebih banyak konsumen di Indonesia.
Andry juga menyoroti bahwa upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi harus dilakukan dengan strategis. Mereka berkomitmen untuk memenuhi setiap pesanan, dan cần memastikan bahwa produksi mereka konsisten dengan kebutuhan pasar.













