Insiden kebakaran yang terjadi pada kendaraan listrik di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, telah menewaskan lima orang dan memicu perhatian besar bakal keselamatan kendaraan berbasis elektrik ini. Proses pengisian daya yang tidak memenuhi standar infrastruktur kelistrikan diyakini menjadi penyebab awal dari bencana yang mematikan ini.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung menyatakan bahwa kebakaran pada mobil listrik sering kali dimulai dari penggunaan charger berkualitas rendah. Hal ini berpotensi menyebabkan overheating, korsleting, dan percikan api yang berbahaya apabila tidak ditangani dengan baik.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan terkait identitas mobil yang terbakar, namun ada dugaan bahwa ini adalah produk keluaran tertentu. Situasi ini menjadi fokus utama dalam upaya memahami lebih dalam tentang keselamatan kendaraan listrik.
Potensi Bahaya dari Sistem Pengisian Daya yang Tidak Memadai
Kebakaran pada kendaraan listrik sering kali diawali oleh masalah pada sistem pengisian daya, yang bisa berujung pada ledakan jika tidak ditangani dengan benar. Proses charging yang tidak sesuai dengan kelistrikan rumah dapat menyebabkan risiko yang sangat besar, terutama di lokasi dengan bahan mudah terbakar.
Selain itu, penggunaan charger yang tidak berkualitas dapat memperparah kondisi ini. Jika pengguna tidak memantau dan memastikan kualitas alat yang digunakan, risiko kecelakaan akan meningkat signifikan.
Pakar juga menyebutkan bahwa kecelakaan semacam ini dapat lebih mudah terjadi apabila mobil diparkir di ruang tertutup. Apabila tidak didukung oleh ventilasi yang baik, akumulasi gas beracun dan panas dapat menjadi lebih parah dan membahayakan keselamatan.
Langkah-Langkah Pencegahan untuk Menghindari Kebakaran
Pencegahan menjadi langkah kunci dalam menghindari insiden kebakaran kendaraan listrik. Masyarakat disarankan untuk menggunakan charger yang bersertifikat dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik di rumah agar tetap layak dan aman digunakan.
Pengguna kendaraan listrik juga disarankan untuk memarkir kendaraannya di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan jauh dari bahan berbahaya. Ini akan mengurangi risiko terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) khusus untuk baterai juga merupakan langkah penting. Memastikan bahwa jalur evakuasi di rumah bebas hambatan adalah cara lain untuk mengurangi risiko yang ada saat keadaan darurat terjadi.
Pentingnya Investigasi Lanjutan atas Kasus Kebakaran Mobil Listrik
Kasus kebakaran mobil listrik di Jakarta Utara ini menuntut pihak berwenang untuk melakukan investigasi menyeluruh. Dengan memahami detil kejadian, diharapkan akan ada langkah remedial yang bisa diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Insiden tersebut, yang berlangsung pada malam hari, awalnya terjadi saat pemilik kendaraan melakukan charging, yang berujung pada ledakan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya teknik dan sistem yang tepat dalam proses pengisian daya kendaraan elektrik agar tak berisiko merenggut nyawa.
Masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai risiko yang datang bersama penggunaan kendaraan listrik. Penting untuk mengetahui cara aman menggunakan serta merawat kendaraan berbasis baterai ini agar sepenuhnya bisa menikmatinya tanpa ancaman yang mematikan.













