Pada bulan Oktober 2025, Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai angka yang cukup mengesankan, yakni 78,1 persen. Survei ini melibatkan 1.220 responden dan dilakukan menggunakan metode multistage random sampling di periode 3-10 Oktober.
Hasil tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung pada 19 Oktober. Margin of error dari survei ini adalah +/- 2,9 persen, yang menambah kredibilitas hasil yang diperoleh.
Hanta menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan publik terhadap pemerintahan ini. Di antaranya, kepemimpinan yang tegas dan berwibawa menjadi alasan utama bagi 18,8 persen responden.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Publik terhadap Pemerintahan
Survei menunjukkan bahwa salah satu aspek lain yang membuat publik merasa puas adalah bantuan pemerintah yang dianggap tepat sasaran oleh 12,3 persen responden. Hal ini mencerminkan persepsi positif masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Program makan bergizi gratis (MBG) juga mendapat pengakuan, dengan 10,4 persen responden menyebutnya sebagai salah satu alasan kepuasan mereka. Ini menunjukkan bahwa inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat mulai mendapatkan perhatian positif.
Kemudian, terdapat pencegahan atau pemberantasan korupsi yang menjadi salah satu faktor penting, yang dinyatakan oleh 8,1 persen responden. Masyarakat mulai merasakan adanya perubahan dalam pemberantasan korupsi di level pemerintahan.
Tingkat Ketidakpuasan dan Alasan di Baliknya
Meski tingkat kepuasan di angka yang tinggi, hasil survei juga mencatat bahwa ada 19,3 persen publik yang merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan. Responden yang tidak puas ini melontarkan berbagai alasan yang menunjukkan adanya tantangan yang masih harus dihadapi pemerintah.
Ekonomi yang belum stabil menjadi alasan terbesar bagi 26,7 persen dari responden tidak puas. Tidak dapat dipungkiri bahwa situasi ekonomi turut mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari, yang dampaknya sangat dirasakan oleh publik.
Sebanyak 15,7 persen responden mengemukakan bahwa bantuan pemerintah yang belum tepat sasaran menjadi salah satu faktor yang membuat mereka merasa tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menangani ketidakpuasan ini, pemerintah harus lebih sensitif terhadap kebutuhan masyarakat.
Bidang-Bidang yang Mendapatkan Penilaian Positif dan Negatif
Survei Poltracking juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan tertinggi tercatat di bidang pendidikan dengan persentase mencapai 79 persen. Keberhasilan pemerintah dalam bidang ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Di bidang kesehatan, tingkat kepuasan mencapai 76,6 persen, menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesehatan publik di tengah tantangan yang ada. Sementara itu, bidang pertahanan dan keamanan berada pada angka 75,5 persen, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah menjaga stabilitas negara.
Namun, terdapat tiga bidang yang mendapatkan tingkat kepuasan di bawah 70 persen, yaitu hukum dan pemberantasan korupsi dengan angka 68,2 persen, politik dan stabilitas nasional dengan 65,7 persen, serta bidang ekonomi sebesar 57,4 persen. Rendahnya angka kepuasan di bidang ini menunjukkan bahwa pemerintah harus berupaya lebih keras untuk memperbaiki kondisi yang ada.













