Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini memberikan pidato yang menarik perhatian di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Dalam pidatonya, ia menyoroti proyek ambisius pembangunan tanggul laut raksasa yang direncanakan sepanjang 480 kilometer untuk melindungi Indonesia dari dampak perubahan iklim.
Pembangunan infrastruktur ini bukan hanya sekadar proyek biasa, melainkan langkah penting guna menghadapi tantangan ketahanan iklim. Prabowo menegaskan bahwa proyek ini membutuhkan waktu terbilang lama, mungkin hingga 20 tahun untuk diselesaikan.
“Untuk itu, kami harus membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480 kilometer,” ujar Prabowo dalam pidatonya, menunjukkan tekad dan visi untuk melindungi bangsa.
Pentingnya Penanganan Perubahan Iklim di Indonesia
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan mengalami dampak langsung dari perubahan iklim. Mengingat posisi geografisnya, ancaman kenaikan permukaan air laut menjadi isu yang sangat relevan dan mendesak.
Ia mencatat bahwa kenaikan permukaan air laut di pesisir utara Jakarta meningkat sekitar 5 centimeter setiap tahunnya. Hal ini merupakan tantangan serius, yang harus dihadapi secara kolektif baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
“Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan dalam 20 tahun?” tuntut Prabowo, mengajak pendengar untuk memikirkan serius mengenai dampak jangka panjang dari perubahan iklim.
Keterlibatan Indonesia dalam Kesepakatan Global
Prabowo juga menyatakan komitmen Indonesia terhadap Kesepakatan Paris 2015 dalam upaya menangani perubahan iklim secara global. Kesepakatan ini merupakan bukti keseriusan negara-negara di dunia dalam berusaha mengurangi emisi karbon.
Ia menargetkan agar Indonesia dapat mencapai net zero emission pada tahun 2060. Target ini menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim di tingkat global.
“Dan kami sangat yakin dapat mencapai net zero emission jauh lebih cepat,” tambahnya, menandakan optimisme terhadap kemampuan bangsa dalam mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan.
Tanggapan Internasional dan Harapan ke Depan
Pidato Prabowo telah menuai reaksi di berbagai kalangan, baik di dalam negeri maupun internasional. Banyak yang mengapresiasi langkah proaktif Indonesia dalam menangani isu lingkungan hidup yang kian mendesak.
Upaya mengedepankan pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu harapan untuk mencapai kesejahteraan tanpa merusak lingkungan. Kesadaran global tentang krisis iklim semakin meningkat, dan Indonesia berada di barisan depan untuk menjadi bagian solusi.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem dunia. Dengan proyek dan komitmen yang ada, diharapkan Indonesia dapat menjadi teladan dalam hal penanganan krisis lingkungan.











