Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mencatatkan kontribusi luar biasa terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak dari penerbitan izin pemanfaatan ruang laut. Melalui Kesesuaian Kegiatan Pemerintahan Ruang Laut, kementerian ini berhasil menyetor mencapai Rp775,6 miliar hingga akhir tahun 2025.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut menyebutkan bahwa angka tersebut jauh melebihi target yang dicanangkan oleh Kementerian Keuangan, yakni Rp500 miliar. Ini menjadi bukti bahwa pengelolaan ruang laut semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Dari sisi fiskal, penyelenggaraan KKPRL memberikan kontribusi PNBP sebesar Rp775,6 miliar hingga tanggal 23 Desember 2025, atau 155,12% dari target yang ditentukan,” kata Direktur Jenderal dalam konferensi pers di Jakarta. Pencapaian ini menunjukkan optimisme dalam pengelolaan sektor kelautan.
Peran Penting KKP dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerbitkan izin KKPRL sebanyak 773 kali sepanjang tahun ini. Izin ini tidak hanya untuk badan usaha, tetapi juga untuk pemerintah yang ingin melakukan kegiatan di ruang laut.
KKPRL menjadi instrumen utama dalam memastikan bahwa pemanfaatan ruang laut berjalan sesuai dengan ketentuan hukum dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Dengan izin ini, semua stakeholder diharapkan dapat beroperasi tanpa tumpang tindih.
“Kami menerima total 3.484 permohonan KKPRL sepanjang tahun 2025, didominasi sektor perikanan, kepelabuhan, dan pertambangan,” lanjut Direktur Jenderal. Lonjakan permohonan menunjukkan betapa strategisnya ruang laut bagi berbagai kegiatan ekonomi.
Tren Peningkatan Permohonan Izin Pemanfaatan Ruang Laut
Seiring pertumbuhan ekonomi, permohonan KKPRL juga mengalami kenaikan signifikan. Ini menunjukkan bahwa pelaku usaha semakin menyadari pentingnya izin untuk kepastian hukum dalam berbisnis di sektor kelautan.
Dalam penjelasannya, Direktur Jenderal juga menyoroti pentingnya sosialisasi mengenai perizinan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dan pelaku usaha memahami dampak positif dari kepatuhan terhadap regulasi.
Pengelolaan yang baik di sector kelautan tidak hanya memberikan kepastian kepada pelaku usaha but juga berperan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Dengan izin yang jelas, diharapkan kegiatan yang dilakukan dapat lebih bertanggung jawab.
Tantangan dan Harapan untuk Sektor Kelautan Indonesia
Meskipun pencapaian positif telah diraih, tantangan dalam pengelolaan sumber daya laut tetap ada. Salah satu tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
“Kami perlu memastikan bahwa setiap proyek yang dilakukan tidak merusak ekosistem,” ungkap Direktur Jenderal. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi sumber daya alam di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Ke depannya, diharapkan bahwa koordinasi antar sektor dapat semakin ditingkatkan. Ini penting agar seluruh proses perizinan berjalan dengan baik tanpa mengorbankan keberagaman hayati laut.













