Tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan identifikasi sejumlah jenazah korban tragis yang terlibat dalam ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny. Total jenazah yang telah teridentifikasi kini mencapai 55 orang, memberikan harapan bagi keluarga yang kehilangan anggota mereka.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim menyatakan bahwa proses identifikasi berjalan secara sistematis dan semakin akurat. Dalam upaya menciptakan ketenangan bagi keluarga, setiap detail menjadi penting untuk memastikan keakuratan data yang diambil.
Identifikasi terbaru melibatkan dua jenazah yang teridentifikasi di hari ke-15 setelah kejadian. Penggunaan teknologi DNA medis dan pemilik barang yang ditemukan di lokasi kejadian menjadi kunci untuk membongkar misteri identitas para korban.
Proses Identifikasi Korban Menggunakan Teknologi Modern
Dalam melakukan identifikasi, Tim DVI menggunakan berbagai metode ilmiah yang modern. Teknologi DNA menjadi satu-satunya cara yang paling efektif dalam menelusuri identitas jenazah yang mungkin telah mengalami kerusakan.
Pihak kepolisian menjelaskan bahwa mereka juga memanfaatkan barang-barang pribadi yang ditemukan di lokasi kejadian sebagai bukti pendukung. Metode ini telah terbukti membantu dalam mempercepat proses identifikasi korban.
Bukan hanya itu, petugas juga mendukung proses ini dengan memastikan bahwa keluarga korban terlibat dalam seluruh rangkaian identifikasi. Keterlibatan keluarga memberi kesempatan untuk mendukung emosional mereka yang berduka di tengah situasi sulit ini.
Pentingnya Komunikasi dalam Proses Identifikasi Jenazah
Selama proses identifikasi berlangsung, komunikasi yang jelas dan terbuka antara pihak berwenang dan keluarga korban sangat diperlukan. Ini membantu mengurangi kepanikan dan memberikan informasi yang diperlukan bagi keluarga yang menunggu kabar tentang anggota mereka.
Pihak DVI selalu berusaha memberikan informasi terkini kepada keluarga, serta menjamin transparansi dalam setiap langkah proses identifikasi. Ketepatan informasi menjadi krusial untuk memberikan harapan atau kepastian bagi keluarga.
Selain itu, keterbukaan komunikasi membantu menciptakan kepercayaan antara pihak berwenang dan masyarakat. Masyarakat, terutama keluarga korban, merasakan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi bencana ini.
Jumlah Korban yang Selalu Berubah dan Proses Pemulihan
Setiap hari, jumlah jenazah yang teridentifikasi bisa berubah sesuai dengan perkembangan terbaru dari tim DVI. Dari 67 kantong jenazah yang diperoleh, masih ada beberapa yang belum teridentifikasi.
Dalam penyelidikan ini, penting untuk diingat bahwa pencarian dan identifikasi korban adalah proses yang memerlukan waktu. Tim DVI terus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik dalam situasi yang sulit ini.
Keluarga korban tetap menunggu dengan penuh harapan bahwa semua yang hilang dapat ditemukan. Pernyataan dari pihak berwenang menambah kepercayaan bahwa usaha ini tidak akan berhenti hingga semua korban teridentifikasi.













