Muhammad Farhan Hamid hingga saat ini masih dinyatakan hilang sejak gelombang aksi demonstrasi yang berlangsung di Jakarta pada akhir Agustus lalu. Kakaknya, Imrony Hamid, menceritakan bahwa Farhan berangkat ke lokasi unjuk rasa di Kwitang bersama temannya, namun setelah beberapa saat mereka terpisah akibat kerusuhan yang terjadi.
Rony, kakak Farhan, mengungkapkan bahwa setelah salah satu dari mereka pulang, Farhan tidak kembali dan sepertinya tersesat di kerumunan saat gas air mata ditembakkan. Sejak saat itu, tidak ada kabar tentang keberadaannya hingga kini.
Saksi di lokasi menyatakan bahwa mereka melihat Farhan beberapa kali di sekitar area demonstrasi, termasuk saat ia dibawa oleh tim medis ke rumah sakit. Hal ini menambah kekhawatiran keluarga atas nasib yang dialami oleh Farhan setelah terjadinya kekacauan tersebut.
Kondisi Terkini Pencarian Muhammad Farhan Hamid
Dalam pencarian Farhan, Rony mengungkap bahwa satu saksi melihat adiknya berlari menuju ambulans untuk mendapatkan perawatan setelah mengalami luka. Informasi ini menjadi harapan bagi keluarga, meskipun keberadaan Farhan masih belum diketahui.
“Ia terlihat sempat dibawa ke rumah sakit RSPAD,” kata Rony, menambahkan bahwa laporan tentang keadaan Farhan sangat minim dan tidak ada kejelasan mengenai siapa yang melihatnya setelah ditangani di rumah sakit. Keluarga pun merasa frustasi menunggu jawaban.
Setelah muncul desas-desus, akun Instagram milik Farhan sempat terlihat aktif. Rony mengaku tidak mengetahui siapa yang menggunakan akun tersebut serta apa yang sebenarnya terjadi pada Farhan. Hal ini membuat mereka semakin cemas saat pencarian tak memberikan hasil.
Desakan untuk Penanganan Kasus Hilangnya Orang di Jakarta
Tak hanya Farhan, ada juga individu lain bernama Reno Syahputradewo yang hilang dalam gelombang aksi yang sama. Hal ini mendorong lembaga KontraS untuk mengajukan surat resmi kepada pihak kepolisian agar segera mencari kedua orang tersebut secara serius.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, menegaskan bahwa pencarian terhadap Farhan dan Reno harus segera dilanjutkan. Mereka menilai bahwa tidak ada kemajuan signifikan dalam pengusutan kasus hilangnya mereka pasca-demonstrasi yang terjadi.
Dimas juga menyampaikan niat mereka untuk berkoordinasi dengan Mabes TNI, Komnas HAM, Kemenko Polkam, hingga LPSK agar mendapatkan perhatian dalam proses pencarian. Upaya ini diharapkan bisa mempercepat penemuan Farhan dan Reno.
Sejarah Aksi dan Dampaknya terhadap Masyarakat
Pada hari-hari akhir Agustus, aksi unjuk rasa telah menciptakan momen kelabu bagi banyak keluarga. Berita tentang orang hilang semakin banyak beredar, menambah kecemasan masyarakat akan keselamatan mereka. KontraS mencatat ada total 44 laporan orang hilang berkaitan dengan demonstrasi tersebut.
Dari total laporan, tiga di antaranya ditandai sebagai kasus yang paling mencolok, termasuk Farhan dan Reno. Hingga pertengahan September, kedua orang tersebut masih belum ditemukan, sementara satu orang, Bima Permana Putra, telah ditemukan dalam keadaan selamat setelah berada jauh dari lokasi awal aksi.
Bima ditemukan di Malang, Jawa Timur, saat sedang berjualan mainan. Kasus ini menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap individu yang dilaporkan hilang, terutama di tengah suasana ketegangan dan demonstrasi.













