Angin kencang telah menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada ribuan rumah warga. Menurut laporan, sejumlah 332 rumah mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, yang mengakibatkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengonfirmasi bahwa setidaknya 265 kepala keluarga terdampak dan kini memerlukan bantuan darurat. Bencana ini diakibatkan oleh cuaca ekstrem, yang juga membawa hujan deras, memperburuk kondisi warga yang sudah terpukul oleh berbagai tantangan lainnya.
Bencana tersebut terjadi pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WITA, saat cuaca tiba-tiba berubah menjadi buruk. Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang menjadi penyebab utama kerusakan pada atap rumah-rumah warga.
Detail Kerusakan Akibat Angin Kencang di Gowa
Bencana angin puting beliung ini terasa sangat meresahkan bagi warga di Kecamatan Bontomarannu, Bajeng, dan Pallangga. Dalam penjelasannya, Amson menjelaskan bahwa kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Bontomarannu, di mana 140 rumah dan dua fasilitas umum rusak parah.
Kecamatan Bajeng dan Pallangga pun tidak luput dari dampak bencana ini, dengan masing-masing mencatat 117 dan 75 rumah yang rusak. Total kerusakan yang terdata mencapai angka 332 rumah yang terdampak. Situasi ini membuat penduduk setempat khawatir dan butuh perhatian lebih dari pihak berwenang.
Kondisi ini menunjukkan bahaya serius dari bencana alam yang dapat terjadi kapan saja. Kesigapan pihak berwenang dalam merespons situasi seperti ini sangat penting untuk mencegah lebih banyak kerugian di masa depan.
Kerugian Material yang Dihitung Pasca Bencana
Amson mengatakan bahwa kerugian material akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp 934 juta. Besarnya angka ini mencerminkan betapa parahnya dampak yang diterima oleh masyarakat setempat. Angka ini mencakup semua kerugian dari rumah dan fasilitas umum yang terpaksa diperbaiki atau dibangun ulang.
Tim BPBD kini masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan serta asesmen lebih lanjut terkait tingkat kerusakan. Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua dampak tercatat dan ditangani dengan cepat.
Selanjutnya, kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat diperlukan untuk mengatasi kerusakan dan pemulihan. Program bantuan juga harus segera dirancang agar warga dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari sesegera mungkin.
Upaya Penanganan dan Pemulihan Setelah Bencana
Pasca bencana, warga bersama pemerintah setempat dan BPBD sedang melaksanakan upaya pembersihan dan perbaikan rumah-rumah yang terdampak. Kegiatan ini mencerminkan solidaritas komunitas yang kuat, di mana mereka saling membantu satu sama lain di masa sulit ini.
Warga berkomitmen untuk bekerja sama dalam pemulihan, meskipun tantangan tetap ada. Cuaca yang tidak menentu bisa mempersulit proses pemulihan, tetapi semangat dan kebersamaan akan menjadi kunci dalam mengatasi semua masalah tersebut.
Kegiatan pembersihan dan perbaikan sementara ini bukan hanya untuk memperbaiki kerusakan fisik, tetapi juga untuk mendukung mental dan emosional warga yang terdampak. Menciptakan lingkungan yang lebih baik setelah bencana menjadi prioritas bagi semua pihak yang terlibat.













