Kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Al Mawaddah di Ciganjur, Jakarta Selatan, menyebabkan 23 santri mengalami sesak napas. Insiden ini berlangsung dengan cepat dan mengharuskan evakuasi para korban untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Kapolsek Jagakarsa, Kompol Nurma Dewi, mengonfirmasi bahwa semua korban sudah dibawa ke rumah sakit dan kondisi mereka ditangani dengan baik. Menurutnya, sesak napas yang dialami korban disebabkan karena mereka berusaha membantu memadamkan api yang meluas.
Penyebab Kebakaran Masih Dalam Penyidikan
Berdasarkan informasi yang diperoleh, penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian dan petugas pemadam kebakaran belum bisa memberikan keterangan resmi terkait sumber api yang menyebabkan kebakaran.
Nurma menambahkan, dalam upaya memadamkan api, para santri turut terlibat aktif. Mereka membantu di lokasi kebakaran meskipun tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang memadai.
Sejumlah 66 personel dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang terjadi. Kebakaran ini dilaporkan terjadi pada pukul 14.30 WIB dan situasi dapat ditangani mulai pukul 15.30 WIB.
Tindakan Pertolongan Setelah Kebakaran
Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, proses pendinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran ulang. Tim gabungan melakukan pengecekan secara menyeluruh di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada api yang masih terpendam.
Korban yang mengalami sesak napas langsung mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan terdekat agar kondisi mereka dapat segera stabil. Meski demikian, tidak ada laporan mengenai korban jiwa dalam insiden ini.
Pihak pondok pesantren juga menyampaikan terima kasih kepada tim pemadam kebakaran yang cepat tanggap dalam menangani situasi tersebut. Langkah-langkah evakuasi berlangsung lancar, dan semua santri dalam keadaan aman.
Pentingnya Keselamatan di Salah Satu Ponpes
Insiden kebakaran ini mengingatkan kita akan pentingnya penanganan dan pencegahan kebakaran di sarana pendidikan, terutama pondok pesantren. Ketersediaan alat pemadam kebakaran dan pelatihan bagi santri mengenai cara menangani kebakaran dapat menjadi langkah pencegahan yang penting.
Selain itu, perlunya perhatian dari pihak pengelola untuk memastikan keselamatan semua penghuni pondok. Memiliki prosedur darurat yang jelas bisa membantu dalam situasi mendesak seperti kebakaran.
Pihak pesantren berencana untuk melakukan pelatihan keselamatan bagi pengurus dan santri guna meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran dan cara-cara pencegahannya. Hal ini penting untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.













