Mulai tahun ajaran 2026/2027, akan ada terobosan besar dalam bidang pendidikan bagi 41 ribu siswa di Kepulauan Nias. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah meluncurkan Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG) yang bertujuan untuk menghilangkan biaya pendidikan menengah di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Alexander Sinulingga, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari Program Terbaik Hasil Cepat (PHTC) yang diusung oleh Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution. Program ini memiliki tujuan mulia untuk memastikan semua anak usia sekolah mendapatkan akses belajar di tingkat SMA, SMK, dan SLB Negeri tanpa adanya biaya SPP.
Dengan hadirnya PUBG, diharapkan bahwa pengurusan biaya pendidikan yang selama ini menjadi kendala bagi banyak keluarga dapat teratasi. Alexander menekankan pentingnya kesempatan yang lebih adil untuk semua pelajar.
Penerapan Program Bersekolah Gratis di Kepulauan Nias
PUBG tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga dirancang untuk meringankan beban orang tua. Dengan menghapuskan biaya pendidikan, diharapkan orang tua dapat fokus pada kebutuhan pendidikan lain yang juga penting bagi perkembangan anak-anak mereka. Melalui program ini, sebanyak 41.876 siswa di Kepulauan Nias akan mendapat manfaat langsung.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, alokasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp21,484 miliar per semester. Anggaran yang signifikan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Tahap berikutnya dari program ini adalah pengembangan di zona lain secara bertahap, dengan rincian anggaran yang telah disiapkan. Zona Pantai Barat mendapatkan alokasi Rp23,461 miliar, sedangkan Zona Dataran Tinggi dan Zona Pantai Timur masing-masing mendapatkan Rp58,712 miliar dan Rp98,763 miliar.
Transformasi Pendidikan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Dalam visi jangka panjang, seluruh SMA, SMK, dan SLB Negeri di Sumatera Utara ditargetkan bebas dari pungutan biaya pendidikan pada tahun 2029. Ini adalah langkah besar dalam mencapai pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Alexander menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, dan upaya ini adalah untuk memastikan hak tersebut terpenuhi.
Selain itu, Dinas Pendidikan Sumut juga akan meluncurkan program digitalisasi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan adanya literasi digital dan penerapan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Alexander percaya bahwa transformasi digital adalah kunci untuk membawa pendidikan ke level yang lebih tinggi. Anak-anak di Sumut harus dilengkapi dengan keterampilan yang relevan untuk berkontribusi dalam dunia yang semakin maju dan kompleks.
Strategi Implementasi dan Evaluasi Program PUBG
Untuk memastikan keberhasilan program ini, kajian konsultan telah dilakukan terhadap skema penerapan PUBG hingga mencapai 75%. Kajian tersebut melibatkan survei di 539 sekolah untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Melalui survei ini, pemerintah dapat merumuskan langkah-langkah strategis agar program ini berjalan dengan baik.
Setelah kajian selesai, disusun pula petunjuk teknis dan kurikulum yang sesuai agar pelaksanaan program dapat dilakukan secara efisien. Penyelenggaraan pendidikan tanpa biaya ini membawa harapan baru bagi warga, terutama yang berada di daerah terpencil.
Diharapkan kehadiran program ini dapat mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan angka partisipasi siswa di tingkat menengah. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Kepulauan Nias dan daerah Sumatera Utara lainnya akan semakin meningkat.













