Di tengah suasana duka yang mendalam, tim SAR gabungan akhirnya menjadi harapan bagi keluarga yang kehilangan anggota mereka dalam insiden tragis di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Akses menuju area tengah reruntuhan gedung yang ambruk telah berhasil dibuka, memberikan harapan untuk menemukan lebih banyak korban yang mungkin terjebak di dalamnya.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku On Scene Coordinator (OSC), menegaskan pentingnya lokasi tengah reruntuhan. Ia menyebutkan, diduga banyak korban yang terperangkap di area tersebut, membuat pencarian semakin mendesak dan krusial.
Proses Pencarian Korban yang Terstruktur dan Sistematis
Evakuasi korban dilakukan dengan dua metode yang berbeda, memberikan fleksibilitas dalam penanganan situasi ini. Metode pertama adalah pencarian manual menggunakan alat ekstrikasi, sedangkan metode kedua melibatkan penggunaan alat berat untuk mengangkat puing-puing yang runtuh.
Progres pengangkatan puing-puing sudah mencapai lebih dari 60 persen, menunjukkan komitmen tim SAR untuk segera menemukan korban. Nanang menyampaikan harapannya agar proses ini dapat mengakses titik tengah dan menemukan korban yang masih hilang.
Saat ini, pencarian di area reruntuhan berlangsung selama 24 jam tanpa henti, memastikan semua upaya dilakukan untuk menemukan setiap jiwa yang mungkin terperangkap. Tim tidak mengenal lelah, berjuang melawan waktu dan semangat yang terus membara untuk memberi kepastian kepada keluarga.
Data Korban yang Ditemukan dan Masih Hilang
Per Minggu dini hari, jumlah korban yang berhasil ditemukan mencapai 132 orang. Rincian tersebut mencakup 104 orang dalam kondisi selamat, sementara 28 lainnya confirmed meninggal dunia, termasuk satu potongan tubuh. Ini adalah data yang sangat menyedihkan dan menggugah emosi.
Sampai saat ini, ada sekitar 35 orang yang masih belum ditemukan, menambah rasa cemas dan harapan bagi keluarga yang menggantungkan harapan kepada tim SAR. Setiap suara atau gerakan di lokasi pencarian menjadi harapan bagi semua.
Di balik tragedi ini, kehadiran tim SAR memberikan dukungan dan semangat bagi keluarga-keluarga yang tengah berjuang menghadapi realitas pahit. Mereka berharap, dengan upaya berkelanjutan ini, angka yang hilang dapat berkurang dan keluarga dapat mendapatkan penutupan yang layak.
Tragedi di Pondok Pesantren yang Mengejutkan
Insiden tersebut terjadi pada Senin sore, ketika bangunan tiga lantai termasuk musala di Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk. Para santri yang saat itu sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah menjadi korban dari musibah yang tak terduga ini.
Pondok Pesantren itu, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan, menyimpan banyak harapan akan masa depan pendidikan dan spiritual bagi para santri. Namun, insiden ini telah mengubah segalanya dalam sekejap.
Tragedi ini menyentuh banyak orang, menggugah simpati dan solidaritas dari berbagai pihak. Banyak orang yang berdoa dan mengirimkan bantuan untuk mendukung para korban dan keluarga yang terdampak. Mereka semua berharap agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.


							










