Rencana untuk membangun industri mobil nasional di Indonesia semakin mendekati kenyataan. Terlebih setelah perusahaan yang berafiliasi dengan pemerintah memperkenalkan purwarupa mobil listrik dalam pameran otomotif baru-baru ini.
Teknologi Militer Indonesia (TMI) adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek ambisius ini. Mereka menghadirkan sebuah kendaraan listrik yang dinamakan Indigenous Indonesian Car (i2C), mencerminkan identitas dan inovasi lokal.
Inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan visi dan ambisi pemerintah agar Indonesia memiliki industri otomotif yang mandiri dan berkelanjutan.
Perkembangan Terbaru dalam Proyek Mobil Nasional Indonesia
Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian publik berfokus pada pengembangan proyek mobil nasional yang digagas oleh TMI. Perkenalan i2C memberikan gambaran tentang potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam industri otomotif.
Berdasarkan keterangan dari Harsusanto, Presiden dan CEO TMI, proyek ini sejalan dengan harapan Prabowo untuk menciptakan industri otomotif yang mandiri. Inisiatif ini diyakini dapat membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.
Sebelumnya, tidak ada perusahaan otomotif lokal yang sepenuhnya mandiri dalam produksi kendaraan. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi industri otomotif Indonesia.
Desain dan Inovasi pada Mobil i2C yang Mencolok
Desain i2C tidak hanya modern, tetapi juga terinspirasi dari elemen budaya Indonesia yang kaya. Motif batik yang terintegrasi dalam desain memberikan sentuhan estetika yang unik dan mencerminkan identitas lokal.
Adanya elemen ikonik seperti Burung Garuda dalam desain menjadi simbol kebanggaan dan patriotisme. Hal ini menjadi nilai tambah yang kuat bagi kendaraan ini di pasar domestik.
Menurut Budi Wurasqito, seorang penasehat desain, inovasi ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman visual yang menarik dan relevan dengan kebutuhan konsumen modern.
Target Produksi dan Harapan untuk Masa Depan
Dengan target untuk memasuki tahap produksi massal paling lambat tahun 2028, TMI memiliki harapan besar untuk menghadirkan i2C ke pasar. Rencana ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan harga yang terjangkau, yaitu di bawah Rp500 juta.
Target harga ini sangat strategis untuk memasuki segmen pasar yang lebih luas, terutama bagi konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan. Melalui inisiatif ini, pemerintah berupaya menumbuhkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Dari perspektif pemasaran, adanya produk lokal yang inovatif akan memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia di kancah internasional.













