BP Tapera baru-baru ini menerima apresiasi dari Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman atas kinerjanya dalam menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penghargaan ini menggambarkan komitmen dan dedikasi lembaga dalam membantu masyarakat mendapatkan akses rumah yang layak.
Acara tersebut berlangsung di Perumahan Pondok Banten Indah, Kota Serang pada 20 Desember 2025. Dalam acara itu, sebanyak 50.030 akad KPR Sejahtera FLPP dilakukan, dengan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri.
Menteri Perumahan mengatakan pentingnya dukungan terhadap program ini di tengah tantangan yang ada. Dengan dukungan kuat dari pemerintah, diharapkan FLPP dapat menjangkau lebih banyak warga negara yang membutuhkan.
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pencapaian hari ini adalah hasil kerja keras bersama. Beliau mengungkapkan terima kasih atas komitmen semua pihak dalam menyukseskan program FLPP ini, yang telah ada sejak era kepemimpinan Presiden SBY.
Peran BP Tapera dalam Meningkatkan Akses Perumahan
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi timnya. Mereka bertekad untuk terus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Menurut data terbaru, penyaluran FLPP hingga 19 Desember 2025 mencatat 263.017 unit, dengan nilai mencapai Rp32,67 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai bank penyalur dan asosiasi pengembang perumahan sangat krusial dalam merealisasikan program ini.
Rumah subsidi yang terdistribusi di 12.981 perumahan ini mencakup 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota. Ini menandakan bahwa FLPP telah berkembang pesat untuk menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.
Heru menambahkan bahwa tren peningkatan ini didorong oleh kolaborasi antara berbagai pihak. Kerja sama yang apik antara pemerintah, bank penyalur, serta pengembang perumahan merupakan faktor kunci dalam penyaluran FLPP yang lebih cepat dan efisien.
Statistik dan Data Penyaluran FLPP yang Menjanjikan
Perlu dicatat bahwa “KPR subsidi” telah menjadi solusi menarik bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat semakin tertarik untuk mendapatkan KPR subsidi yang ditawarkan melalui program ini.
Data penyaluran FLPP menunjukkan angka tinggi dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2020, penyaluran tercatat sebanyak 109.253 unit, meningkat pesat hingga 229.000 unit pada tahun 2023, meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2024 yang menyentuh angka 200.300 unit.
Hal ini menunjukkan bahwa program perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sangat berpotensi untuk terus berkembang. Laporan menunjukkan bahwa minat terhadap KPR subsidi meningkat tajam menjelang akhir tahun.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, penyaluran KPR subsidi diharapkan semakin meningkat di masa depan. Tren positif ini memberikan harapan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan biaya yang terjangkau.
Target Tim BP Tapera di Tahun Mendatang
Untuk menanggapi kebutuhan yang semakin tinggi, di tahun 2026, BP Tapera menargetkan penyaluran dana FLPP sebanyak 285.000 unit. Dengan total kebutuhan dana Rp37,1 triliun, target ini diharapkan dapat terpenuhi melalui berbagai sumber pembiayaan yang ada.
Anggaran tersebut mencakup Rp25,1 triliun dari DIPA dan Rp10,4 triliun dari pengembalian pokok, serta ₹1,6 triliun dari saldo awal tahun. Ini adalah langkah konkret untuk mendorong akselerasi penyaluran FLPP di tahun mendatang.
Heru menegaskan bahwa pemerintah juga telah mengalokasikan pencadangan pembiayaan investasi untuk mendukung target yang lebih tinggi. Peningkatan target penyaluran FLPP hingga 350.000 unit di tahun mendatang dianggap penting untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Komitmen BP Tapera untuk meningkatkan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah akan terus dijaga. Dengan kerja sama lintas sektoral yang baik, pencapaian tersebut diharapkan semakin nyata dan berkelanjutan.













