Dalam sepuluh tahun terakhir, industri pengelolaan sampah di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satu contoh nyata dari transformasi ini adalah keberhasilan Waste4Change dalam mengumpulkan total 64,9 ribu ton sampah sejak tahun didirikan pada 2014.
Perusahaan yang awalnya merupakan usaha sosial kecil ini kini telah berkembang menjadi salah satu pelopor ekonomi sirkular di tanah air, memberikan kontribusi besar dalam pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Perkembangan dan Dampak Pengelolaan Sampah Selama Satu Dekade
Sejak tahun 2014, Waste4Change telah berhasil mengumpulkan dan mendaur ulang berbagai jenis sampah dari berbagai sumber. Dari total 64,9 ribu ton yang dikumpulkan, 32,5 ribu ton berasal dari rumah tangga, sementara 17,6 ribu ton dari area komersial.
Kemitraan yang dibangun dengan Bank Sampah, TPS 3R, dan sektor informal berkontribusi sebesar 14,7 ribu ton, menunjukkan kolaborasi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.
Perusahaan ini kini hadir di 19 lokasi di seluruh Indonesia, menawarkan layanan terpadu yang mencakup pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah.
Inovasi dalam Daur Ulang dan Pemanfaatan Limbah
Dari aktivitas pengelolaan sampahnya, Waste4Change telah berhasil mendaur ulang 14,2 ribu ton material dan mengolah 499 ribu kilogram sampah organik menjadi biomassa. Selain itu, mereka juga menghasilkan 2 ribu ton bahan bakar turunan sampah, yang dikenal sebagai RDF, yang berguna dalam proses industri.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 8,1 ribu ton material yang didaur ulang dan hampir 700 ribu kilogram RDF diproduksi, menegaskan komitmen Waste4Change untuk menciptakan solusi pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Usaha ini bukan hanya berdampak pada pengurangan sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 28,8 ribu ton CO2.
Peran Waste4Change dalam Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Melalui program edukasi yang dijalankan, Waste4Change telah berhasil memberikan pengetahuan pengelolaan sampah kepada lebih dari 550 ribu orang. Aktivitas ini tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan ekonomi berkelanjutan.
Dengan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, Waste4Change membuka ratusan lapangan kerja di sektor ini. Hal ini berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dan mendorong perubahan sistemik yang lebih luas.
Pendirinya, Mohamad Bijaksana Junerosano, menyatakan bahwa keberhasilan ini menunjukkan bahwa solusi sirkular dapat memberikan dampak terukur dalam skala yang lebih besar.
Strategi Ke Depan untuk Memperluas Jangkauan Layanan
Melihat meningkatnya kebutuhan pengelolaan sampah yang lebih efektif, Waste4Change berencana untuk memperluas titik pengumpulan limbah. Dengan memperkuat kemitraan dengan sektor informal, perusahaan ini berharap dapat menjangkau lebih banyak komunitas dan meningkatkan kapasitas pengolahan limbah.
Selain itu, mereka juga merencanakan kolaborasi lintas negara yang akan menyatukan kebijakan, investasi, dan inovasi dalam pengelolaan sampah. Langkah ini bertujuan untuk menjadikan Waste4Change sebagai pemimpin regional dalam solusi sirkular berkelanjutan.
Dengan strategi ini, perusahaan berharap dapat terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan lingkungan dan pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan.













