Bima Permana Putra menghilang di tengah intensitas demonstrasi yang meningkat di Jakarta pada akhir Agustus lalu. Setelah usaha pencarian yang intensif, akhirnya ia ditemukan di Malang, Jawa Timur, pada 17 September.
Keluarga Bima telah melaporkan kehilangannya ke Polsek Cikarang Selatan pada 6 September. Terakhir kali ia berkomunikasi dengan keluarganya adalah pada tanggal 31 Agustus, menjelang keberangkatan yang tidak terduga.
Chronology Kejadian yang Menghentak Publik
Menurut Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, Bima berpamitan kepada kerabatnya pada malam 31 Agustus untuk pergi ke Glodok. Ini merupakan titik awal dari pencarian yang panjang dan melelahkan bagi keluarganya.
Pada 1 September, Bima memutuskan untuk pergi ke Malang menggunakan sepeda motor. Namun, ia menyebutkan bahwa selama perjalanan, ia merasa perlu untuk mengambil langkah berbeda.
Di Tegal, Jawa Tengah, Bima menjual sepeda motornya demi melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api. Langkah ini menunjukkan keputusan yang berani dan mungkin mencerminkan niat untuk memisahkan diri dari situasi sebelumnya.
Aktivitas Baru yang Dijalani Bima di Malang
Setelah tiba di Malang, Bima tinggal di sebuah hotel sebelum terlibat dalam aktivitas baru. Ia memutuskan untuk berjualan mainan barongsai di kawasan Kelenteng Lama, sebuah keputusan yang menunjukkan perubahan drastis dalam hidupnya.
Kegiatan tersebut memberikan Bima sebuah cara untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan mencari nafkah. Hal ini juga menandai langkah kemandirian yang dicari Bima setelah kepergiannya dari rumah.
Keberadaannya di depan kelenteng membawa perhatian berbagai pihak, dan akhirnya tim pencarian dari Polda Metro Jaya menemukan Bima pada 17 September. Setelah berhari-hari tak ada kabar, ini adalah moment yang ditunggu-tunggu oleh keluarganya.
Reaksi Keluarga dan Masyarakat Terhadap Penemuan Bima
Setelah ditemukan, Bima segera dapat berkomunikasi kembali dengan keluarganya. Ini adalah saat penuh kelegaan, dimana mereka akhirnya bisa mendapatkan kabar baik setelah menunggu dalam kecemasan yang berkepanjangan.
Bima menjelaskan kepada pihak berwenang bahwa kepergiannya adalah keputusan yang diambil secara mandiri, menghasilkan banyak spekulasi di masyarakat. Penjelasan ini menambah lapisan kompleks dalam cerita yang sudah ramai diperbincangkan.
Lebih dari 44 laporan orang hilang dicatat terkait dengan rangkaian demonstrasi di Jakarta pada akhir bulan lalu. Dari jumlah tersebut, tiga orang masih belum ditemukan, termasuk Bima hingga saat-saat terakhir pencarian.













